masukkan script iklan disini
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita BUZZERSUKABUMI.COM WhatsApp Channel - (Click here)Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
![]() |
Foto ilustrasi memakai Scincare (Foto: Canva) |
BUZZER SUKABUMI COM - Tren penggunaan lemak sapi atau beef tallow sebagai bahan dasar perawatan kulit sedang menjadi sorotan di media sosial. Banyak influencer kecantikan yang mempromosikan bahan ini sebagai pelembap alami yang diklaim mampu mengatasi kulit kering hingga jerawat. Namun, para ahli dermatologi memberikan peringatan terkait potensi efek samping yang dapat ditimbulkan dari penggunaan skincare berbahan lemak hewani tersebut.
Dilansir dari The Independent, Selasa (18/3), Dr. Sophie Greenberg dari Tribeca Skin Center menjelaskan bahwa penggunaan lemak sapi tidak selalu cocok untuk semua jenis kulit. “Lemak sapi bisa membuat kulit tampak lebih berminyak dan bahkan dapat menjebak kotoran atau bakteri di bawah permukaan kulit, yang justru berisiko memicu timbulnya jerawat,” jelasnya.
Meski begitu, bahan alami ini bisa menjadi solusi bagi pemilik kulit yang sangat kering. Menurut Dr. Ross Perry, Direktur Medis di Cosmedics Skin Clinics, produk berbasis lemak sapi dapat memberikan kelembapan ekstra dan membantu mengatasi kondisi kulit seperti eksim dan psoriasis.
Lemak sapi dikenal memiliki sifat emolien, yang berarti mampu mengunci kelembapan dan membentuk lapisan pelindung pada permukaan kulit. “Kandungan trigliserida yang tinggi pada lemak sapi berperan sebagai emolien yang bermanfaat untuk menjaga hidrasi kulit,” ujar terapis dermal Joanna Fleming.
Namun demikian, bagi kulit yang cenderung berjerawat, pemakaian produk ini perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Kandungan lemak yang tinggi dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan breakout. Risiko lain yang juga perlu diperhatikan adalah potensi kontaminasi bakteri jika bahan tidak diolah secara higienis.
Tak hanya itu, aroma khas dari lemak sapi yang dianggap kurang sedap juga menjadi kekurangan tersendiri. Hal ini disampaikan oleh Dr. Akis Ntonos, pakar estetika sekaligus pendiri Aion Aesthetics, yang menyebut bahwa sensori bau bisa menjadi alasan sebagian orang menghindari produk ini.
Selain itu, manfaat skincare berbasis lemak sapi masih perlu ditinjau lebih lanjut secara ilmiah. Sampai saat ini, belum banyak penelitian medis yang secara kuat mendukung efektivitasnya sebagai perawatan kulit.
Joanna Fleming menyarankan masyarakat untuk tetap memilih produk skincare yang sudah diformulasikan secara dermatologis, dengan kandungan humektan, emolien, dan oklusif yang telah teruji. Humektan berfungsi menarik air ke dalam kulit, emolien melembutkan permukaan kulit, dan oklusif membantu mencegah penguapan kelembapan dari lapisan kulit.