BUZZERSUKABUMI.COM - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi sekaligus Ketua DPC Partai Gerindra, Yudha Sukmagara, menegaskan bahwa perbaikan tanggul Sungai Cisolok harus menjadi fokus utama pemerintah daerah pasca banjir dan longsor yang melanda kawasan tersebut.
Saat meninjau langsung tanggul yang jebol, Yudha mengungkapkan kekhawatirannya terhadap lebih dari 500 kepala keluarga atau lebih dari seribu warga yang kini harus hidup dalam kondisi siaga setiap hari.
“Saya melihat aliran air dari hulu sangat deras. Ini harus menjadi prioritas. Kalau tanggul tidak segera diperbaiki, masyarakat akan terus hidup dalam ketakutan,” ujarnya, Kamis (6/11/2025).
Yudha menekankan bahwa penanganan tanggul tidak boleh terhambat urusan kewenangan antara pemerintah provinsi dan kabupaten. Dalam kondisi darurat, aspek kemanusiaan harus diutamakan daripada birokrasi.
“Kita tidak bisa menunggu siapa yang berwenang. Ini bencana yang harus segera ditangani. Saya akan mendorong pemerintah daerah agar dana Belanja Tidak Terduga (BTT) segera dialokasikan untuk memperbaiki tanggul ini,” tambahnya.
Politisi Gerindra tersebut juga mengingatkan bahwa jika perbaikan tanggul tertunda, risiko banjir susulan akan tetap tinggi, mengingat curah hujan di wilayah selatan Sukabumi masih intens dalam beberapa pekan terakhir.
Selain itu, Yudha menyoroti dugaan pembukaan lahan ilegal di hulu Sungai Cisolok yang diduga memperparah banjir bandang. Laporan aparat desa menunjukkan adanya pembukaan lahan seluas lebih dari 5 hektare sebelum bencana terjadi.
“Saya tidak percaya istilah ‘banjir 15 tahunan’. Ini fakta. Jika hujan deras langsung menyebabkan banjir bandang, berarti ada kerusakan di hulu, kemungkinan besar akibat pembukaan lahan tanpa kendali,” tegasnya.
Fraksi Gerindra berkomitmen mendorong langkah konkret di DPRD serta koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan aparat penegak hukum untuk menelusuri penyebab kerusakan lingkungan.
Yudha juga mengapresiasi kepedulian masyarakat, relawan, dan anggota dewan lintas fraksi yang telah menyalurkan bantuan kepada korban terdampak. Meski demikian, ia menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan harus disertai penanganan terkoordinasi dan berkelanjutan.
“Gotong royong masyarakat luar biasa, tapi semua harus berjalan terarah. Setelah tanggul diamankan, langkah berikutnya adalah pemulihan infrastruktur dan kondisi sosial warga terdampak bencana,” pungkas Yudha. (Adv)
Komentar0