BUZZERSUKABUMI.COM - Warga Kampung Galumpit, Desa Sukamukti, Kecamatan Waluran, Kabupaten Sukabumi, menyuarakan keluhan atas lambannya pengerjaan proyek pemasangan saluran U-ditch di sepanjang bahu Jalan Nasional ruas Kiaradua–Jampangkulon. Proyek drainase yang diperkirakan membentang sekitar 500 meter ini sudah berlangsung lebih dari satu bulan, namun progresnya masih jauh dari selesai.
Berdasarkan pantauan Buzzer Sukabumi.com pada Selasa (28/10/2025), area proyek tampak lengang tanpa aktivitas pekerja. Sejumlah warga bahkan masih menggunakan bahu jalan untuk memarkir sepeda motor karena sebagian besar saluran belum tertutup sempurna. Kondisi tersebut menimbulkan kekhawatiran akan potensi kecelakaan, apalagi di kawasan pertokoan yang ramai lalu lintas warga dan kendaraan.
NH (25), salah seorang warga setempat, menilai pengerjaan proyek berjalan lamban dan mengganggu kenyamanan masyarakat.
“Sudah lebih dari sebulan dikerjakan tapi belum selesai juga. Katanya, material U-ditchnya datang terlambat. Sekarang malah tidak ada pekerja di lokasi, banyak bagian yang masih terbuka,” ujarnya. Menurut NH, dari total 500 meter rencana pekerjaan, baru sekitar 100 meter saluran yang sudah terpasang.
Selain soal keterlambatan, warga juga mempertanyakan tidak adanya papan proyek di lokasi. “Dari awal tidak pernah ada papan informasi, jadi kami tidak tahu siapa pelaksana proyeknya,” tambah NH.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Desa Sukamukti, Usep Firdaos, membenarkan adanya keterlambatan akibat pasokan material yang tersendat.
“Sebelumnya sudah ada sosialisasi pada 15 Agustus 2025 di aula desa. Memang betul pengerjaannya agak lama, sudah lebih dari sebulan. Kami juga menerima banyak aduan dari warga,” jelasnya saat dikonfirmasi Buzzer Sukabumi.com pada Rabu (29/10/2025).
Ia menambahkan, pemerintah desa terus melakukan pemantauan di lapangan dan menyampaikan keluhan warga kepada pihak pelaksana.
“Katanya kendalanya di pengiriman material U-ditch. Kami pantau setiap hari, terutama di titik-titik dekat fasilitas umum supaya segera ditutup drainasenya. Prinsipnya, proyek tetap berjalan dan diusahakan agar aktivitas masyarakat tidak terlalu terganggu,” jelas Usep.
Hingga berita ini diturunkan, Buzzer Sukabumi.com masih berupaya menghubungi pihak pelaksana untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut terkait keterlambatan proyek tersebut.

Komentar0