BUZZERSUKABUMI.COM - Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, dipenuhi suasana meriah sejak Sabtu (4/10/2025) berkat gelaran tahunan Seren Taun ke-657 di Kasepuhan Adat Banten Kidul Gelar Alam. Ribuan pengunjung dari berbagai penjuru, baik dari dalam maupun luar daerah, berdatangan untuk ambil bagian dalam perayaan budaya yang telah berlangsung turun-temurun ini.
Acara Seren Taun, yang menjadi salah satu ikon budaya Sunda di Sukabumi, kembali digelar dengan beragam atraksi seni dan hiburan rakyat. Panggung-panggung kesenian dipenuhi pertunjukan seperti tarian tradisional Jaipong, seni Jipeng, hingga konser dangdut. Tak ketinggalan, pertandingan voli rakyat juga menyedot perhatian warga, terlebih saat atlet lokal Yudi Kendil tampil memukau di tengah sorakan riuh para penonton.
Puncak acara yang akan berlangsung Minggu (5/10/2025) diprediksi akan menjadi magnet utama, dengan agenda utama berupa upacara adat penuh makna spiritual. Masyarakat kasepuhan akan menggelar ritual syukuran atas hasil panen yang melimpah serta menampilkan kesenian Sunda yang sarat filosofi dan nilai-nilai harmoni dengan alam.
Acara ini tak hanya diminati warga lokal, tetapi juga menyedot minat wisatawan dari luar daerah. Jefri (27), asal Bogor, mengungkapkan kegembiraannya bisa kembali hadir setelah pengalaman pertamanya yang berkesan.
“Ini kali kedua saya datang ke sini. Kami touring naik motor dari Bogor. Meski jalurnya menantang, suasana dan keramahan warga membuat semuanya sepadan,” ujarnya antusias.
Hal serupa dirasakan oleh Andi Firmansyah (30) dari Cianjur. Baru pertama kali hadir, ia merasa terpukau dengan kelestarian budaya yang masih dijaga erat oleh masyarakat kasepuhan.
“Awalnya hanya karena penasaran, tapi begitu sampai, saya terkesan. Budayanya terasa hidup, warganya ramah, dan besok katanya ada banyak kesenian khas Sunda. Sudah nggak sabar mau lihat langsung,” tutur Andi.
Lebih dari sekadar perayaan adat, Seren Taun Gelar Alam juga menjadi daya tarik wisata budaya dan spiritual yang mempertemukan warisan leluhur dengan potensi alam pegunungan Cisolok yang memesona.
Pemerintah daerah bersama para tokoh kasepuhan pun mengajak masyarakat luas untuk turut merasakan langsung kekayaan budaya ini.
“Seren Taun bukan hanya ritual panen. Ini adalah cerminan hubungan harmonis antara manusia dan alam, yang menjadi jati diri kami di Sukabumi,” ungkap panitia acara.
Dengan keindahan alam yang masih asri, keramahan warga adat, serta pertunjukan seni yang memukau, Seren Taun 2025 di Kasepuhan Gelar Alam membuktikan bahwa budaya Sunda masih hidup dan menjadi warisan yang patut dibanggakan serta dilestarikan.
Komentar0