masukkan script iklan disini
BUZZERSUKABUMI.COM -Sukabumi — Sejumlah pemerhati hukum dan pendidikan di Kota Sukabumi menyampaikan apresiasi terhadap langkah cepat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdik) serta Komisi IV DPRD Kota Sukabumi dalam menangani kasus pelajar bermasalah yang baru-baru ini mencuat ke publik. Respons cepat tersebut dinilai sebagai bentuk tanggung jawab dan sinergi dalam menjaga moral serta masa depan generasi muda di wilayah tersebut.
Salah satu pemerhati hukum lokal, Asep Suherman, S.H., menyebutkan bahwa keterlibatan dua lembaga itu menunjukkan adanya keseriusan dalam menangani persoalan sosial yang berpotensi berdampak jangka panjang.
“Kami mengapresiasi Disdik dan Komisi IV DPRD yang telah hadir langsung dan melakukan langkah-langkah konkret terhadap masalah ini. Ini bukan hanya soal disiplin, tapi tentang perlindungan anak dan pendidikan karakter,” ujarnya, Sabtu (14/6/2025).
Kolaborasi yang Membangun
Asep menambahkan bahwa kolaborasi antara legislatif dan eksekutif, terutama dalam sektor pendidikan, merupakan langkah strategis untuk mencegah berulangnya kasus serupa. Ia berharap ke depan ada sistem pendampingan yang menyeluruh bagi pelajar yang terindikasi melakukan pelanggaran berat, baik dari aspek psikologis, sosial, maupun akademik.
“Anak-anak ini adalah korban lingkungan dan minimnya kontrol sosial. Maka perlu pendekatan edukatif dan bukan sekadar hukuman,” tambahnya.
Komisi IV DPRD Tegaskan Komitmen Pengawasan
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Sukabumi, Hikmat Nuristawan, menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap dinamika dunia pendidikan di daerah. Ia mengapresiasi peran aktif masyarakat yang turut memberikan masukan, terutama menyangkut persoalan anak dan remaja.
“Kami akan terus mendampingi Disdik agar kebijakan yang diterapkan tetap berpihak pada prinsip pembinaan. Anak-anak yang melakukan kesalahan harus dibina, bukan dibinasakan,” tegas Hikmat.
Disdik Kota Sukabumi Siap Perkuat Sistem Bimbingan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Drs. Mohamad Hasan Asari, dalam kesempatan terpisah menyatakan bahwa pihaknya akan memperkuat sistem pengawasan dan bimbingan konseling di sekolah. Langkah itu dianggap sebagai bagian dari upaya preventif terhadap kenakalan remaja dan pelanggaran tata tertib.
“Kami akan evaluasi pola penanganan kasus di satuan pendidikan, dan memperkuat peran guru BK serta sinergi dengan orang tua,” ucapnya.
Perlu Dukungan Semua Pihak
Kasus pelajar bermasalah ini menjadi pengingat pentingnya keterlibatan seluruh elemen—pemerintah, sekolah, DPRD, keluarga, hingga masyarakat—dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, sehat, dan mendukung tumbuh kembang anak. Pemerhati hukum berharap, langkah cepat dan kolaboratif yang dilakukan hari ini dapat menjadi model penanganan kasus serupa di masa mendatang.