masukkan script iklan disini
BUZZERSUKABUMI.COM -
Sukabumi, Jawa Barat – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi III DPR RI dan Pemerintah Kota Sukabumi menggelar Dialog Kebangsaan untuk memperkuat sinergi dalam mencegah penyebaran paham radikal dan intoleran di kalangan masyarakat. Acara ini berlangsung pada Jumat (14/6) di Gedung Juang 45 Sukabumi dan dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai elemen.
Dalam kegiatan bertema "Menjaga Keutuhan NKRI melalui Pencegahan Paham Radikal dan Terorisme", hadir sebagai narasumber Direktur Pencegahan BNPT RI Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, Anggota Komisi III DPR RI Arteria Dahlan, dan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.
Edukasi Kebangsaan sebagai Benteng Pertahanan
Direktur Pencegahan BNPT RI, Brigjen Pol. R. Ahmad Nurwakhid, menyampaikan bahwa radikalisme tidak hanya menyasar kalangan tertentu, namun dapat masuk ke berbagai lapisan masyarakat. Oleh karena itu, edukasi tentang wawasan kebangsaan dan nilai-nilai Pancasila harus diperkuat sebagai benteng ideologis.
“Radikalisme adalah ancaman nyata yang menggunakan agama sebagai tameng. Oleh sebab itu, seluruh komponen bangsa harus bersatu, mencegahnya lewat pendidikan, narasi positif, dan kolaborasi lintas sektor,” ujarnya.
Legislator Dukung Pencegahan Radikalisme Lewat Regulasi dan Sosialisasi
Anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan, menggarisbawahi bahwa peran legislatif dalam memberantas paham ekstrem sangat penting, terutama melalui regulasi yang mendukung program deradikalisasi dan perlindungan ideologi negara.
“Kami di DPR RI mendukung penuh upaya BNPT dan pemerintah daerah dalam melakukan pendekatan persuasif dan edukatif. Pencegahan jauh lebih penting daripada penindakan,” kata Arteria dalam paparannya.
Pemerintah Daerah Siap Bersinergi
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi, menyatakan kesiapan pemerintah kota dalam menjaga kondusivitas wilayah serta mendorong terciptanya ruang publik yang inklusif dan toleran.
“Sukabumi harus menjadi kota yang damai, bebas dari pengaruh paham yang merusak persatuan. Pemerintah daerah akan terus berkolaborasi dengan semua pihak,” tegasnya.
Generasi Muda Jadi Fokus Pencegahan
Kegiatan ini juga melibatkan pelajar, mahasiswa, dan komunitas pemuda sebagai peserta aktif. Dalam sesi diskusi, para peserta menyampaikan pandangan terkait penyebaran radikalisme di media sosial serta pentingnya membangun literasi digital untuk melawan narasi kebencian.
Kegiatan ditutup dengan pembacaan deklarasi bersama yang menyuarakan penolakan terhadap segala bentuk radikalisme, terorisme, dan kekerasan berbasis ideologi. Peserta berkomitmen menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan.