masukkan script iklan disini
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita BUZZERSUKABUMI.COM WhatsApp Channel - (Click here)Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
BUZZER SUKABUMI COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan pentingnya keterlibatan para pakar lingkungan untuk segera melakukan kajian mendalam terhadap dampak proyek wisata Eiger yang berada di kawasan Bandung Barat (KBB) dan Puncak, Kabupaten Bogor.
Dalam keterangannya di Gedung Sate, Selasa (tanggal sesuai berita), Dedi menyebutkan bahwa Pemprov Jabar telah melayangkan surat resmi kepada pihak terkait guna menginisiasi audit lingkungan secara menyeluruh. Kajian tersebut difokuskan pada perubahan tata ruang serta dampak pembangunan di wilayah resapan air, baik terhadap aspek ekonomi maupun ekologi.
“Kami sudah bersurat agar dilakukan pemeriksaan dampak dari perubahan tata ruang dan pembangunan di daerah resapan. Hasil kajian ini akan menjadi dasar kebijakan lanjutan,” ujar Dedi.
Dedi juga mengungkapkan bahwa proyek Eiger Camp di kawasan kaki Gunung Tangkuban Parahu telah diperintahkan untuk dihentikan dan disegel oleh Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat.
“Proyek Eiger di Tangkuban Parahu sudah saya perintahkan untuk dihentikan. Tidak boleh dilanjutkan,” tegasnya.
Sementara itu, untuk proyek Eiger Adventure Land di kawasan Puncak, Dedi menuturkan bahwa kewenangan berada di tangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Ia menyatakan dukungannya terhadap rencana pembongkaran proyek yang akan dilakukan setelah Lebaran.
“KLHK sudah berkomitmen akan membongkar proyek tersebut setelah Lebaran, dan Pemprov Jabar siap mendampingi proses tersebut,” katanya.
Dedi juga menyebutkan bahwa pembongkaran tidak hanya akan dilakukan di proyek Eiger saja, tetapi juga terhadap seluruh bangunan yang melanggar aturan di kawasan Puncak.
“Siapapun yang melanggar aturan, harus ditindak. Tidak ada perlakuan khusus, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo,” tegasnya.
Ia juga menyoroti kondisi Kawasan Bandung Utara (KBU) yang menurutnya perlu pemulihan fungsi ekologis. Dirinya mengaku lebih memilih kawasan tersebut dihijaukan kembali.
“Saya tidak menyalahkan pengusahanya, tapi ini tanggung jawab pemerintah. Yang penting sekarang adalah bagaimana menyelamatkan lingkungan untuk kepentingan masyarakat luas,” tambahnya.
Sebagai informasi, proyek Eiger Camp di Bandung Barat sempat menjadi sorotan setelah unggahan foto dari Ketua Asosiasi Profesi Pemandu Geowisata Indonesia (PGWI) viral di media sosial. Sementara proyek Eiger di Puncak mencuat setelah banjir besar melanda wilayah hilir seperti Depok, Bekasi, dan Jakarta yang diduga terkait aktivitas pembangunan di kawasan hulu tersebut.