Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Dedi Mulyadi Tinjau Dampak Bencana di Palabuhanratu: "Saya Mau Revolusioner”

TIM Buzzersukabumi.com
Sabtu, 08 Maret 2025
Last Updated 2025-03-08T12:46:40Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita BUZZERSUKABUMI.COM WhatsApp Channel - (Click here)Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Dedi Mulyadi Tinjau Dampak Bencana di Palabuhanratu: "Saya Mau Revolusioner”



BUZZER SUKABUMI COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, turun langsung ke Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, pada Sabtu (8/3/25) untuk meninjau dampak bencana banjir bandang sekaligus melakukan aksi nyata. Ia bersama Forkopimda Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Kecamatan Palabuhanratu, serta warga sekitar bergotong royong membersihkan Sungai Cipalabuan di sekitar Dermaga Pelabuhan Perikanan Nusantara Palabuhanratu (PPNP) yang dipenuhi sampah bawaan banjir.

Dedi menegaskan bahwa kehadirannya bukan sekadar melakukan pemantauan, melainkan ikut serta dalam upaya meringankan beban masyarakat.

Sungai Cipalabuan: Pendangkalan, Sampah, dan Jembatan yang Menghambat Aliran Air


Dalam kunjungannya, Dedi menyoroti beberapa faktor yang menyebabkan banjir, salah satunya adalah pendangkalan sungai meskipun pengerukan telah dilakukan pada Desember sebelumnya. Selain itu, ia menilai desain jembatan yang lurus menghambat aliran air, sehingga perlu dibongkar dan dibangun kembali dengan desain melengkung.

Tak hanya itu, Dedi juga mengkritik kebiasaan warga yang masih membuang sampah sembarangan ke sungai, termasuk sampah berukuran besar seperti kasur, bantal, dan bahkan pakaian dalam. Ia juga menyoroti kerusakan hutan akibat penebangan liar sebagai penyebab utama bencana.

Rencana Relokasi Warga di Bantaran Sungai


Dedi berencana mengambil langkah tegas dengan merelokasi rumah-rumah yang berada di jalur sungai ke lokasi yang lebih aman. Menurutnya, jika warga tetap ingin tinggal di dekat sungai, mereka harus membangun rumah panggung seperti yang diterapkan di beberapa daerah lain, seperti Karawang dan Bogor.

“Kalau tidak berbentuk rumah panggung, saya tidak akan memberikan bantuan,” tegasnya.

Untuk mendukung rencana ini, ia akan berkoordinasi dengan PSDA dan BBWS serta melibatkan Brimob untuk menertibkan bangunan liar di bantaran sungai agar banjir tidak menjadi masalah tahunan.

Hentikan Penebangan dan Penambangan di Jalur Simpenan


Selain Sungai Cipalabuan, Dedi juga menyoroti masalah longsor di Kecamatan Simpenan yang disebabkan oleh penebangan hutan dan aktivitas penambangan liar. Ia menegaskan bahwa penghentian kegiatan tersebut harus segera dilakukan demi mencegah bencana lebih lanjut.

“Kita tidak bisa menyelesaikan masalah ini jika hulunya tidak dibereskan. Jangan hanya memikirkan keuntungan finansial saja,” ujarnya.

Dedi juga berencana memanggil pihak perusahaan yang menguasai lahan di kawasan tersebut untuk mencari solusi jangka panjang. Jika lahan tersebut milik PTPN, ia berkomitmen untuk menata ulang penggunaan lahan agar tidak lagi memicu bencana.

Dengan berbagai langkah yang ia rencanakan, Dedi berharap bencana banjir dan longsor di Palabuhanratu tidak lagi menjadi ancaman yang terus berulang setiap tahun.
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl