masukkan script iklan disini
BUZZERSUKABUMI.COM - Sukabumi – Tokoh masyarakat Sukabumi yang juga merupakan bakal calon Bupati Sukabumi 2024, H. Asep Japar, menyampaikan harapannya agar pencak silat dapat menjadi bagian integral dari pendidikan karakter generasi muda di Sukabumi. Hal ini disampaikan saat menghadiri kegiatan silaturahmi dan pertunjukan seni bela diri tradisional bersama perguruan silat setempat, pada [hari, tanggal], di Kecamatan [nama kecamatan].
Menurut Asep Japar, pencak silat bukan sekadar olahraga atau seni bela diri, tetapi merupakan warisan budaya Nusantara yang sarat dengan nilai-nilai luhur seperti disiplin, tanggung jawab, hormat kepada guru dan orang tua, serta semangat kebangsaan.
“Pencak silat adalah jati diri bangsa yang penuh dengan nilai-nilai pendidikan karakter. Saya ingin pencak silat diperkuat sebagai bagian dari kurikulum non-formal dan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah di Sukabumi,” ujar Asep Japar di hadapan para pesilat dan tokoh masyarakat.
Silat sebagai Warisan Budaya yang Harus Diperkuat
Asep menegaskan, di tengah derasnya arus globalisasi dan pengaruh budaya asing, keberadaan pencak silat perlu dilestarikan sebagai identitas budaya lokal. Ia berharap pencak silat tidak hanya dijadikan ajang kompetisi, tetapi juga sebagai sarana membangun generasi muda yang berkarakter, beretika, dan mencintai tanah air.
“Silat mengajarkan kita untuk menjunjung tinggi nilai moral dan spiritual. Ini sangat relevan untuk membentuk karakter anak-anak muda di era sekarang,” tambahnya.
Ia juga mengapresiasi peran para pendekar dan pelatih silat di Sukabumi yang terus konsisten mengajarkan silat kepada anak-anak dan remaja secara sukarela, serta membina mereka agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas dan kenakalan remaja.
Dorong Silat Masuk Program Pendidikan dan Pemuda
Lebih lanjut, Asep Japar menyatakan komitmennya untuk mendorong pencak silat masuk dalam program-program kepemudaan, pendidikan karakter, serta pembinaan olahraga tradisional di Kabupaten Sukabumi. Menurutnya, pemerintah daerah perlu memberikan ruang, dukungan anggaran, dan fasilitas latihan bagi perguruan silat lokal agar tetap eksis dan berkembang.
“Jika kelak dipercaya memimpin Kabupaten Sukabumi, saya ingin pencak silat tidak hanya bertahan, tetapi berkembang dan menjadi kebanggaan daerah, baik secara budaya maupun prestasi,” tegas Asep.
Disambut Antusias oleh Para Pendekar dan Tokoh Budaya
Pernyataan Asep Japar disambut positif oleh para pendekar dan pengurus perguruan silat yang hadir. Mereka berharap ada keberpihakan kebijakan dari pemerintah daerah terhadap pelestarian silat sebagai budaya khas Jawa Barat, khususnya Sukabumi.
Seorang tokoh silat setempat, [Nama Tokoh], menyampaikan harapannya agar dukungan terhadap pencak silat tidak hanya bersifat simbolis, tetapi diwujudkan melalui kebijakan nyata dan kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan perguruan silat.
“Silat bukan sekadar gerakan bela diri, tetapi warisan leluhur yang harus diwariskan ke generasi penerus bangsa,” tuturnya.
Silaturahmi Budaya Jadi Ajang Penguatan Identitas Lokal
Acara silaturahmi tersebut diisi dengan berbagai atraksi pencak silat dari sejumlah perguruan yang ada di Kabupaten Sukabumi, serta dialog budaya yang membahas pentingnya pelestarian seni bela diri tradisional sebagai bagian dari identitas daerah.
Dengan semangat kolaborasi dan pelestarian budaya, Asep Japar berharap Sukabumi dapat menjadi contoh daerah yang mampu menanamkan nilai-nilai luhur bangsa melalui jalur pendidikan dan budaya.