Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menjelaskan bahwa Indonesia diberikan batas waktu hingga 9 April untuk menyampaikan tanggapan resmi. Dalam rapat koordinasi terbatas yang digelar secara virtual pada Minggu (6/4), ia menyatakan bahwa pemerintah tengah menyiapkan rencana aksi yang mempertimbangkan aspek perdagangan dan investasi dari AS.
"Presiden meminta agar kita menyampaikan respons secara resmi sebelum 9 April. Tim teknis terus bekerja dalam kerangka deregulasi untuk menindaklanjuti arahan Sidang Kabinet sebelumnya," kata Airlangga.
Strategi negosiasi ini turut mempertimbangkan dampak terhadap sektor-sektor industri padat karya, seperti tekstil, apparel, dan alas kaki, yang rentan terhadap gejolak pasar global. Pemerintah berkomitmen memberikan insentif yang tepat guna menjaga daya saing serta kelangsungan usaha di sektor tersebut.
Sejumlah produk akan dikecualikan dari kebijakan tarif resiprokal AS, termasuk barang medis dan kemanusiaan yang dilindungi oleh 50 USC 1702(b), serta komoditas strategis seperti tembaga, semikonduktor, farmasi, dan energi yang tidak tersedia di pasar domestik AS.
Pemerintah juga terus mengkaji implikasi fiskal dari berbagai opsi kebijakan yang tengah disusun, dengan memastikan langkah-langkah tersebut tetap sejalan dengan prinsip kehati-hatian dan keberlanjutan APBN.
Sebagai bagian dari proses perumusan kebijakan yang inklusif, pemerintah akan menggelar forum bersama pelaku industri pada Senin (7/4) untuk menghimpun masukan terkait ekspor dan kebutuhan strategis sektor usaha.
Selain merespons kebijakan AS, Indonesia juga menyiapkan strategi diversifikasi pasar dengan mendorong ekspansi ke kawasan Eropa, yang dinilai sebagai pasar potensial kedua terbesar setelah China dan AS.
Rapat koordinasi terbatas ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Investasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani, Menteri Perdagangan Budi Santoso, serta Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar.