masukkan script iklan disini
BUZZERSUKABUMI.COM – Pemerintah Kabupaten Sukabumi menghadapi tantangan besar setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 mengalami pemangkasan signifikan. Semula diproyeksikan sebesar Rp4,3 triliun, APBD Kabupaten Sukabumi kini harus disesuaikan menjadi maksimal Rp3 triliun akibat kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah pusat.
Dampak Pemangkasan APBD
Bupati Sukabumi, Marwan Hamami, mengungkapkan bahwa pemangkasan ini memaksa pemerintah daerah untuk lebih selektif dalam merencanakan program pembangunan, terutama di sektor infrastruktur. Sejumlah pos anggaran, termasuk belanja aparatur daerah, turut terkena dampaknya.
“Perjalanan dinas dan kunjungan DPRD mulai dipangkas. Bahkan, kinerja aparatur juga bisa terdampak, termasuk kemungkinan berkurangnya atau hilangnya Tunjangan Kinerja Daerah (TKD),” kata Marwan kepada buzzersukabumi.com.
Prioritas Sektor Kesehatan dan Pendidikan
Meski APBD mengalami penyesuaian besar, sektor kesehatan dan pendidikan tetap menjadi prioritas utama. Marwan menegaskan bahwa kedua sektor ini harus tetap mendapatkan perhatian penuh agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu.
Fokus pada Pariwisata dan Pertanian
Selain kesehatan dan pendidikan, sektor pariwisata dan pertanian tetap menjadi fokus utama pemerintah daerah. Marwan menekankan bahwa ketahanan pangan akan menjadi prioritas, sehingga dinas terkait diharapkan tidak melaksanakan kegiatan yang membutuhkan anggaran tidak produktif.
Pernyataan Bupati Terpilih Asep Japar
Bupati Sukabumi terpilih periode 2025-2030, Asep Japar, menyatakan bahwa pemangkasan anggaran ini tidak hanya terjadi di Kabupaten Sukabumi, tetapi juga di semua tingkat pemerintahan. Ia menegaskan bahwa kebijakan pusat, termasuk program makan bergizi gratis, tetap menjadi prioritas.
“Kami akan mengikuti kebijakan pemerintah pusat untuk kepentingan rakyat. Program seperti makan bergizi gratis sangat penting, dan kami akan memastikan pelaksanaannya sesuai dengan aturan yang ada,” ujar Asep Japar.
Dengan pemangkasan anggaran ini, Pemkab Sukabumi harus melakukan strategi efisiensi agar program-program prioritas tetap berjalan optimal demi kesejahteraan masyarakat.