BUZZER SUKABUMI - Bank Indonesia (BI) kembali mengambil langkah strategis dengan menurunkan suku bunga acuan (BI Rate) dari 6,00% menjadi 5,75% pada 15 Januari 2025.
Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, terutama dalam menghadapi tantangan global yang dinamis.
Apa itu BI Rate?
BI Rate adalah suku bunga yang ditetapkan oleh Bank Indonesia sebagai patokan bagi lembaga keuangan dalam menentukan bunga pinjaman dan tabungan. Kebijakan ini memiliki pengaruh besar terhadap pergerakan ekonomi, terutama dalam hal konsumsi, investasi, dan nilai tukar rupiah.
Mengapa BI Rate Diturunkan?
Beberapa pertimbangan utama dalam penurunan BI Rate kali ini meliputi:
Pengendalian Inflasi: Menjaga inflasi dalam target 2,5% ± 1% demi stabilitas ekonomi.
Peningkatan Konsumsi Rumah Tangga: Memacu daya beli masyarakat, khususnya golongan menengah ke bawah.
Stabilitas Nilai Tukar: Menjaga nilai tukar rupiah agar tetap stabil di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Manfaat Penurunan BI Rate
Kebijakan ini diharapkan membawa dampak positif, antara lain:
- Meningkatkan Ekspansi Bisnis: Masyarakat didorong untuk menginvestasikan dana mereka dalam usaha ketimbang menyimpannya di bank.
- Meringankan Beban Pinjaman: Memberikan kemudahan bagi masyarakat dan pelaku usaha, khususnya sektor usaha kecil dan menengah (UKM), untuk memperoleh kredit.
- Mendorong Kredit Konsumsi: Seperti kredit kepemilikan rumah (KPR) atau kredit kendaraan bermotor (KKB), guna menggerakkan roda ekonomi.
- Perry Warjiyo: Menciptakan Iklim Ekonomi Kondusif
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi sektor usaha.
“Dengan penurunan suku bunga acuan, kami ingin menciptakan iklim yang lebih kondusif bagi sektor usaha, yang nantinya bisa mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Harapan untuk Masa Depan
Langkah penurunan BI Rate ini menunjukkan komitmen kuat Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi sekaligus mendorong pertumbuhan di berbagai sektor.
Dengan kebijakan ini, diharapkan masyarakat semakin terdorong untuk berinvestasi, mengajukan kredit, dan mendukung aktivitas ekonomi secara keseluruhan.