masukkan script iklan disini
BUZZER SUKABUMI - Setiap hari, anak-anak sekolah di SDN Cipanas, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, harus berjibaku dengan jalan yang menghawatirkan untuk menuntut ilmu.
Jalan satu-satunya menuju sekolah adalah sebuah jembatan bambu tua yang sudah lapuk dan rapuh. Jembatan sepanjang 15 meter yang membentang di atas Sungai Cipanas ini bukan sekadar penghubung antar desa, melainkan juga penghalang antara mimpi dan kenyataan bagi anak-anak.
Jalan tersebut, merupakan penghubung dari kp. cierang desa wangunsari dengan kp. cipanas desa gunung kramat.
Bayangkan, Lantai jembatan yang licin dan kayu-kayu yang rapuh seakan siap mencelakakan mereka kapan saja. Saat musim hujan tiba, ancaman itu semakin nyata. Arus sungai yang deras dan hujan yang mengguyur membuat jembatan semakin berbahaya. Tak jarang, anak-anak terpaksa libur sekolah karena takut terjadi kecelakaan.
Andi, sebagai masyarakat setempat, mengungkapkan keprihatinan mendalam. "Ini bukan hanya soal jembatan, tapi soal masa depan anak-anak kita. Mereka seharusnya belajar dengan tenang, bukan hidup dalam ketakutan," ujarnya.
Warga sudah berulang kali berusaha memperbaiki jembatan secara swadaya, namun upaya mereka bagai menambal langit dengan jari. Mereka berharap pemerintah segera turun tangan.