BUZZERSUKABUMI.COM - Air merupakan elemen krusial dalam kehidupan pertanian, terlebih bagi masyarakat pedesaan yang menggantungkan penghasilan utama mereka dari bercocok tanam. Namun, kenyataannya, tidak semua petani memiliki akses irigasi yang memadai. Salah satunya adalah para petani di Desa Hegarmulya, Kecamatan Cidadap, Kabupaten Sukabumi, yang setiap musim kemarau harus menghadapi ancaman kekeringan dan gagal panen akibat saluran irigasi yang belum optimal.
Padahal, di musim hujan, lahan pertanian di desa ini berpotensi ditanami hingga tiga kali dalam setahun dan mampu menghasilkan surplus beras hingga puluhan ton. Sayangnya, ketika musim kering tiba, irigasi yang masih bersifat tradisional tak mampu memenuhi kebutuhan air sawah.
Menanggapi permasalahan ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) yang tergabung dalam Kelompok 8 hadir menawarkan solusi. Mereka melaksanakan program revitalisasi irigasi sebagai bagian dari kontribusi nyata dalam pengembangan desa.
Pada 9 Agustus 2025, tim mahasiswa KKN melakukan survei langsung ke lokasi irigasi bersama warga. Mereka menyusuri jalur saluran air untuk mengidentifikasi permasalahan teknis di lapangan. Hasil temuan mengungkapkan bahwa sumber irigasi utama berasal dari mata air, bukan sungai, sehingga debit air sulit diprediksi dan kerap tidak mencukupi saat kemarau.
Selain itu, sistem elevasi atau kemiringan saluran irigasi menjadi kendala lain. Posisi saluran di bagian hilir justru lebih tinggi dari hulu, yang menyebabkan aliran air tidak lancar saat debit kecil.
Berdasarkan temuan tersebut, mahasiswa KKN mengusulkan pembuatan sumur bor di sekitar mata air untuk menambah pasokan air, serta perbaikan kemiringan saluran agar aliran bisa mengalir lebih efektif ke area persawahan di hilir.
“Kami berharap, usulan dan hasil kajian kami ini bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah desa maupun instansi terkait. Jika irigasi bisa berjalan optimal, maka para petani tak perlu khawatir kekurangan air dan hasil panen pun bisa meningkat,” ujar Rifki Alwi Al Fahmi, penanggung jawab program revitalisasi irigasi dari KKN UMMI.
Kelompok 8 KKN UMMI 2025 yang bertugas di Desa Hegarmulya terdiri dari 16 mahasiswa, yaitu: Akbar Devriansyah, Dinda Aulia Rustandi, Dewi Patmasari, Indriyani, Siti Rohmah, Fino Falentino, Mutia Amelia, Wulandari Nurlaila, Muhamad Ravi Firmansyah, Mutya Firdaus, Dzaniah Agistiani, Rifad Hidayah Pangestu, Rifqi Alwi Al Fahmi, Muhammad Faisal Rafli, dan Muhammad Rijal Al Amin. Mereka didampingi oleh dosen pembimbing lapangan, Dr. Andi Mulyadi, M.A.P.
Langkah nyata yang dilakukan oleh mahasiswa KKN ini menjadi titik terang bagi petani Hegarmulya. Dengan kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, permasalahan yang selama ini menghambat produktivitas pertanian bisa mulai terurai satu per satu.
Komentar0