BUZZERSUKABUMI.COM - Perjuangan panjang para guru honorer di Kabupaten Sukabumi untuk memperoleh kepastian status kerja akhirnya menunjukkan titik terang. Pada Senin (1/12/25), Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi menjadi ruang di mana harapan dan kecemasan para tenaga pendidik dipertemukan melalui audiensi yang digelar Aliansi Honorer Nasional (AHN) DPD Kabupaten Sukabumi.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Sukabumi, Ferry Supriyadi, hadir langsung mendengar dan mengawal aspirasi para guru honorer. Mereka mempertanyakan kejelasan status PPPK Paruh Waktu—skema baru yang kini diandalkan oleh ribuan tenaga pendidik non-ASN di kabupaten terluas kedua di Jawa–Bali tersebut.
Kekhawatiran utama para guru bermuara pada satu hal: apakah skema paruh waktu memberi kepastian, atau justru menyisakan sebagian dari mereka? Ferry menjawabnya dengan kabar yang menenangkan.
“Pertemuan hari ini membahas status honorer kategori paruh waktu. Alhamdulillah, Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah mengakomodir semuanya. Sekitar 8.164 PPPK Paruh Waktu, termasuk para guru, akan dilantik 4 Desember 2025,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa tidak ada satu pun guru honorer yang tersisih dari sistem. Langkah pemerintah daerah, menurutnya, menunjukkan keberpihakan nyata kepada para pendidik yang selama bertahun-tahun menjadi tulang punggung pendidikan.
“Semua dimasukkan sebagai PPPK Paruh Waktu. Tidak ada yang dirugikan. Pemerintah hadir dan berpihak. Ini patut kita syukuri,” tegas Ferry.
Namun, selain kepastian status, para guru juga menantikan kejelasan tentang kesejahteraan. Ferry menyampaikan bahwa besaran upah PPPK Paruh Waktu masih dalam tahap finalisasi sesuai aturan yang berlaku.
“Formula gaji sedang dibahas. Ada beberapa sumber yang menjadi dasar penghasilan. Insyaallah nilainya layak untuk teman-teman, sembari menunggu proses menuju PPPK penuh waktu,” ujarnya.
Ferry juga memberikan apresiasi atas keteguhan AHN yang selama setahun terakhir konsisten memperjuangkan hak para honorer dengan cara yang tertib, solid, dan bermartabat.
“Kami berjalan bersama AHN selama setahun ini. Alhamdulillah, hasilnya mulai terlihat. Selamat untuk semuanya,” katanya, disambut senyuman lega para guru yang hadir.
Pelantikan tanggal 4 Desember 2025 nanti bukan sekadar formalitas, tetapi momentum penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Sukabumi. Ribuan guru honorer kini akan melangkah dengan status yang lebih jelas dan posisi yang lebih dihargai, sehingga dapat bekerja lebih fokus dan penuh keyakinan.
Ferry berharap pencapaian ini menjadi pijakan awal menuju PPPK penuh waktu dan peningkatan kesejahteraan secara berkelanjutan. Ia juga meyakini langkah ini akan membawa dampak positif bagi dunia pendidikan Sukabumi.
“Semoga ini menjadi awal kebangkitan pendidikan dan peningkatan kesejahteraan guru di Sukabumi,” tutupnya.
Perjalanan perjuangan guru honorer kini memasuki babak baru. Meski tantangan masih menanti, kepastian status yang selama ini menjadi hambatan terbesar akhirnya terlewati. Sukabumi membuka lembaran baru, dan para guru melangkah dengan optimisme yang lebih kuat.
Komentar0