BUZZERSUKABUMI.COM - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengimbau agar dana pemerintah sebesar Rp200 triliun yang ditempatkan di lima bank milik negara (Himbara) dapat dimanfaatkan secara optimal untuk memperkuat sektor pertanian nasional. Ia menilai, dana tersebut bisa menjadi pendorong penting bagi pertumbuhan ekonomi berbasis sektor produktif.
“Dana ini harus dimanfaatkan seluas-luasnya oleh sektor pertanian, karena sektor ini padat karya dan menyerap banyak tenaga kerja,” ujar Sudaryono usai menghadiri rapat kerja bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, pertanian memiliki peran strategis dalam menggerakkan ekonomi rakyat, khususnya di wilayah pedesaan yang jauh dari pusat kota. Ia menekankan, penting agar dana tidak hanya tersimpan di bank, tetapi disalurkan melalui pembiayaan produktif seperti kredit usaha rakyat (KUR), pengadaan alat dan mesin pertanian, serta program-program yang langsung menyentuh petani.
Dengan mengalirnya dana ke sektor pertanian, ia percaya akan terjadi perputaran ekonomi yang merata hingga ke pelosok daerah. “Mayoritas aktivitas pertanian berada di desa-desa, dan dana ini dapat menghidupkan ekonomi lokal jika benar-benar dimanfaatkan dengan baik,” tambahnya.
Sudaryono juga menyambut baik langkah Kementerian Keuangan yang mengalokasikan dana dalam jumlah besar ke bank Himbara. Ia menilai kebijakan ini sebagai strategi jangka menengah yang dapat memperkuat sektor produksi, terutama pertanian dan UMKM, yang selama ini menjadi penopang ekonomi rakyat.
Ia menegaskan bahwa sektor pertanian perlu diprioritaskan dalam penyaluran dana tersebut, mengingat potensinya dalam menciptakan lapangan kerja dan menjaga ketahanan pangan nasional.
“Pertanian adalah sektor penting dan strategis. Selain padat karya, sektor ini juga merupakan tulang punggung produksi nasional dan harus menjadi prioritas dalam pemanfaatan dana ini,” tegas Sudaryono.
Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya menjelaskan bahwa dana Rp200 triliun yang ditempatkan di lima bank Himbara ditargetkan dapat segera terserap dalam waktu satu bulan. Dana tersebut akan disalurkan ke sektor-sektor riil melalui kredit usaha, termasuk industri dan pertanian.
Ia menambahkan bahwa skema ini serupa dengan pendekatan yang pernah dilakukan selama masa pandemi melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Menurut Purbaya, kondisi persaingan perbankan yang meningkat akibat dana tambahan ini akan mendorong bank mencari pembiayaan terbaik yang memberikan hasil maksimal, bukan sekadar mengandalkan keuntungan dari margin bunga.
Ia juga memastikan, kebijakan ini telah dirancang agar tidak memicu inflasi secara berlebihan.

Komentar0