masukkan script iklan disini
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita BUZZERSUKABUMI.COM WhatsApp Channel - (Click here)Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
BUZZER SUKABUMI COM - Bencana banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Sukabumi pada 6 dan 7 Maret 2025 mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan lima lainnya masih dinyatakan hilang. Laporan terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) per Jumat, 7 Maret 2025, pukul 17.00 WIB, menyebutkan jumlah pengungsi mencapai 328 jiwa.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna, menyatakan hujan deras yang berlangsung terus-menerus memperburuk kondisi di sejumlah wilayah. "Tim kami masih melakukan evakuasi dan pencarian korban di beberapa titik terdampak parah, terutama di Kecamatan Simpenan dan Lengkong," ujar Daeng pada Sabtu (8/3/2025).
Korban meninggal dunia terdiri dari seorang anak berinisial NS yang tertimbun longsor di Kampung Cijangkar, Desa Kertajaya, Kecamatan Simpenan, serta ibu dan anak bernama Santi (40) dan Nurul (3) yang menjadi korban banjir bandang di Kampung Gumelar, Kelurahan Palabuhanratu, Kecamatan Palabuhanratu.
BPBD juga melaporkan bahwa jumlah warga terdampak bencana meningkat menjadi 156 keluarga atau 287 jiwa. Sementara itu, sebanyak 157 keluarga atau 328 jiwa mengungsi demi keamanan, termasuk mereka yang rumahnya tidak terdampak langsung. Selain itu, tiga keluarga dengan total 10 jiwa berada dalam kondisi terancam.
Dampak kerusakan akibat bencana ini semakin luas. BPBD mencatat 26 rumah mengalami kerusakan, terdiri dari 11 rumah rusak ringan, 8 rusak sedang, dan 7 rusak berat. Selain itu, 155 rumah terendam banjir, serta 30 fasilitas umum dan sosial mengalami kerusakan. Sektor pertanian juga terdampak, dengan total 30 hektare sawah rusak.
Saat ini, jumlah kecamatan yang terdampak bertambah menjadi 23 wilayah. BPBD terus mengerahkan tim tanggap darurat dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pemulihan pascabencana.
Daeng mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi petugas di lapangan. "Kami mengajak warga untuk selalu siaga, terutama yang tinggal di daerah rawan longsor dan banjir, karena cuaca ekstrem diperkirakan masih akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan," pungkasnya.