Jelajahi

Kategori
Best Viral Premium Blogger TemplatesPremium By Raushan Design With Shroff Templates

Iklan

Bahaya Pemanis Buatan: Studi Ungkap Risiko Serangan Jantung dan Stroke

Buzzer Sukabumi
Jumat, 21 Februari 2025
Last Updated 2025-02-21T04:12:27Z
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
masukkan script iklan disini
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita BUZZERSUKABUMI.COM WhatsApp Channel - (Click here). Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Bahaya Pemanis Buatan
Ilustrasi: Pemanis Buatan



BUZZER SUKABUMI COM - Berencana mengganti gula dengan pemanis buatan? Sebaiknya pertimbangkan kembali keputusan ini. Sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa pemanis buatan yang sering digunakan dalam soda diet dan makanan bebas gula dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, termasuk serangan jantung dan stroke.

Dilansir dari Medical Daily, Jumat (21/2), penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Cell Metabolism ini dilakukan dengan mengamati efek aspartam pada tikus. Tikus yang diberi aspartam dalam dosis harian sebesar 0,15 persen setara dengan konsumsi tiga kaleng soda diet per hari pada manusia selama 12 minggu, dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pemanis buatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tikus yang mengonsumsi aspartam mengalami peningkatan peradangan dan penumpukan plak lemak lebih banyak di arteri mereka. Kedua faktor ini diketahui sebagai penyebab utama meningkatnya risiko penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, para peneliti menemukan bahwa kadar insulin dalam darah tikus meningkat setelah mengonsumsi aspartam. Peningkatan insulin ini menjadi faktor utama yang menghubungkan konsumsi aspartam dengan masalah kesehatan kardiovaskular.

Dilansir dari Antaranews pada Jum'at, 21 Februari 2025. "Aspartam memicu lonjakan kadar insulin, yang kemudian berkontribusi pada penumpukan plak lemak di arteri. Hal ini dapat menyebabkan peradangan lebih tinggi dan meningkatkan risiko serangan jantung serta stroke dalam jangka panjang," ungkap penelitian tersebut.

Penulis utama studi, Yihai Cao, menekankan pentingnya kesadaran masyarakat terhadap dampak jangka panjang pemanis buatan. Ia mengingatkan bahwa pemanis buatan kini telah banyak digunakan dalam berbagai produk makanan dan minuman, sehingga perlu lebih bijak dalam mengonsumsinya.
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Stars Rally to Beat Predators in Winter Classic at Cotton Bowl